Cara Naqsabandiyah Tentukan Awal Ramadan


PADANG- Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Padang, Sumatra Barat, mulai melaksanakan ibadah puasa mulai hari ini. Semalam mereka melaksanakan salat Tarawih, salah satunya digelar di Masjid Baitul Makmur, Kampung Dalam, Kecamatan Pauh, Padang, Sumatera Barat.

Dalam ceramah agama menjelang salat Tarawih, Syafri Malin Mudo mengatakan penentuan awal Ramadan dilakukan dengan melihat bulan melalui mata telanjang. Pengamatan bulan ini dilakukan dengan tiga tahap selama Syakban. Penentuan didasarkan pada kesempurnaan bentuk bulan, baik setengah maupun penuh.

“Kita melihat bulan itu tidak sama dengan Islam lainnya, mereka melihat bulan memakai teropong, tapi kalau kita melihat bulan dengan cara mata telanjang,” jelasnya kepada jemaah Naqsabandiyah di Jalan DR Mohammad Hatta.

Pria yang akrab disapa Buya Piri ini melanjutkan, bulan yang pertama dilihat pada tengah malam tanggal 8 Syakban. “Saat itu bulan baru setengah yang tampak,” lanjutnya.

Kemudian, penglihatan bulan dilanjutkan pada malam 15 Syakban di mana bulan telihat penuh. Pengamatan bulan terakhir pada saat fajar tanggal 22 Syakban. “Dari perhitungan itu dan berdasarkan hisab Munjit (penanggalan jemaah Naqsabandiyah) dipastikan Ramadan jatuh pada 30 Juli 2011,” katanya.

Dia menambahkan, salat Tarawih pertama diikuti sekira 100 orang di Masjid Baitul Makmur. Usia jemaah umumnya di atas 35 tahun dan didominasi lanjut usia. Salat dilakukan sebanyak 23 rakaat.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Download Gratis Sampai Kapanpun 2011-2012 | Design by Blogku | Support by Bagus International Corporation