Awas, Ada Sambal Janda Mengamuk!
Medan - Apa yang tertinggal dari Medan? Pasti kulinernya. Bila di Medan, lidah kita selalu dimanjakan dengan aneka ragam makanan, terutama khas melayu.
Tak pelak lagi, Ramadhan menjadi surganya kuliner. Halaman masjid Agung Medan setiap tahun disulap menjadi kampung jajanan dengan aneka ragam menu Ramadhan. Dari kolak hingga aneka menu Melayu seperti bihun bebek, soto medan, es campur medan dan lontong sayur ikut meramaikan Ramadhan.
Medan memiliki keunikan lebih – antara lain – karena adanya pengaruh dari kultur kuliner India dan Tionghoa terhadap kuliner Melayu yang kaya dan unik.
Orang-orang Penang (Malaysia) dan Singapura banyak yang mengaku suka makanan Medan. Sebaliknya, seolah-olah memang harus terjadi imbal-balik (reciprocity), orang Medan pun menyukai makanan Penang dan Singapura.
Bila kita ke Medan, jangan lupa mencicipi semangkuk Soto Medan. Seperti yang ada di Jalan Sungai Deli. Kelezatan kuah sotonya dan keempukan dagingnya sangat dipuji.
Tetapi, adalah rempeyek udangnya yang membuat tempat ini menjadi favorit pengunjung. Ada lagi Soto Udang di Jl. Kesawan (A. Yani) yang tidak boleh dilewatkan. Pemiliknya adalah orang Jawa. Soto udangnya dahsyat. Juara!
Bila masih penasaran dengan makanan khas Melayu, Anda bisa mampir ke RM 'Serai Wangi' yang menyajikan masakan Melayu setiap hari. Masakan khas Melayu-Deli yang perlu dicicipi adalah bubur pedas yang dibuat dari sekurang-kurangnya 44 macam bahan dan bumbu.
Juga anyang – masakan seperti urap di Jawa. Sayurnya jantung pisang, pakis, dan tauge. Sambal serainya sangat gurih, karena diisi udang basah dan udang kering, dengan kelapa bakar yang ditumbuk.
Jangan lupa memesan sambal janmuk (janda mengamuk), yaitu sambal terasi yang ditumis dengan jengkol, buncis, dan pare. Ada juga sambal raja berangkat (nama lainnya adalah sambal kerak kelapa) yang dibuat dari kelapa panggang kemudian ditumbuk dengan berbagai bumbu, dimakan dengan lalapan. Gulai masam ikan senangin-nya sangat bagus. Terasa berlemak, padahal tanpa santan, dengan tone rasa kincung (kecombrang) yang memesona.
Belum lengkap rasanya bila belum menemukan dessert yang pas dilidah. Kue harum langit, atau dikenal dengan bolu Kamboja bisa jadi pilihan makanan penutup saat Ramadhan. Bolu kamboja, sebuah penamaan yang sebetulnya justru keliru karena kue ini jauh lebih lezat dibanding bolu. Horas!
Related Posts : NEWS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar