Alasan Mengapa Stadion Turkmenistan Botak
Jakarta - Pelatih Timnas Turkmenistan Yazguly Hojageldiyev membeberkan alasan buruknya kondisi lapangan Stadion Olimpiade Ashgabat.
Indonesia memang memetik hasil positif di laga leg pertama kualifikasi pra-Piala Dunia dengan menahan imbang 1-1 Turkmenistan di Stadion kebanggan mereka, Stadion Olimpiade Ashgabat.
Namun, timnas memperoleh hasil tersebut dengan tidak mudah. Kondisi lapangan yang botak dan keras membuat para pemain timnas tidak leluasa memainkan umpan-umpan pendek cepat yang bisa menjadi andalan pasukan Garuda.
Dalam keterangan persnya di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, hari ini, Rabu (27/7/2011) siang WIB, pelatih Hojageldiyev membeberkan alasan buruknya kondisi lapangan Stadion Olimpiade Ashgabat.
“Memang kondisi lapangan disini sangat berbeda. Lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno sangat bagus,” ungkapnya.
“Rumput Stadion Olimpiade Ashgabat rusak karena faktor cuca. Dikarenakan panas yang sangat tinggi, jadi rumput lapangan pada mati. Ini adalah cuaca paling panas di Turkmenistan,” bebernya.
"Tetapi, jika Anda melihatnya dua bulan lagi, maka kondisi rumput stadion akan sangat jauh berbeda."
Sang pelatih juga menambahkan sebenarnya staf stadion berencana melakukan perbaikan sebelum pertandingan leg pertama berlangsung. Akan tetapi karena waktu mepet, jadi perbaikan urung dilakukan.
“Para pekerja stadion sebenarnya sudah ingin mengganti rumput stadion. Akan tetapi, dikarenakan waktu yang sangat mepet, perbaikan stadion tidak jadi dilakukan," tandasnya.
Related Posts : NEWS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar