Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan Inggris yang terjadi sejak Sabtu (6/8/2011) dan disertai dengan aksi penjarahan dan pembakaran dipicu oleh pesan lewat BlackBerry Messenger (BBM). Pesan mengorganisir massa sehingga semakin banyak yang terlibat dalam aksi kerusuhan dan penjarahan tersebut.
Beberapa pesan yang dikirim lewat BBM itu disebarkan lebih meluas lewat Facebook dan Twitter sehingga semakin menyebar. Salah satu pesan yang berhasil diungkap dikirim pada Senin (8/8/2011) sore lalu. Pesan itu meminta semua penerimanya untuk pergi ke wilayah Stratford, London timur dan menjarah.
"Jika kamu hendak mencari uang, kami akan meluncur ke timur London malam ini. Ya, malam ini. Saya tak peduli dari mana kamu, kami mengundangmu untuk datang. Polisi telah melakukan hal buruk terlalu lama dan saya tak tahu mengapa kita harus menunggu lama untuk mewujudkan ini. Kami butuh minimum 200 orang lapar," demikian pesan itu.
Dalam berita yang dilansir Guardian, Senin kemarin, pesan bahkan mengatakan, "Kita tak bangkrut, tapi siapa bilang tak ada makanan gratis. Tak peduli polisi datang sebab kita telah mengabaikannya. Seperti yang kamu lihat di TV, mereka tak terlibat ini. Semuanya berkumpul jam 7 di Stratford Park dan ayo menjadi kaya."
Steve Kavanagh, Deputi Asistem Komisioner Kepolisian Metropolitan London mengatakan, pesan mewabah dan tak akurat yang disebarkan lebih meluas di Twitter itu adalah biang kerusuhan. "Media sosial dan metode lainnya telah digunakan untuk mengorganisir keserakahan dan kriminalitas," kata Kavanagh dalam jumpa pers di London, Senin.
Saat ditanya apakah pengirim pesan bisa ditahan, Kavanagh mengatakan, "Pasti." Saat ini, investigasi tengah berlangsung. Hingga Senin kemarin, telah ada lebih dari 160 orang yang ditangkap karena terlibat kerusuhan.
Sementara itu, Research in Motion sebagai penyedia layanan BBM mengatakan akan membantu polisi dalam menyidik kasus ini. Pesan BBM lain meminta penerimanya untuk bersatu di jalan-jalan di Kilburn, barat laut London. Pada hari Minggu (7/8/2011), pesan meminta penerimanya untuk pergi ke Oxford Circus dan memulai aksi. Pesan itu mendeskripsikan aksi sebagai "murni terror, malapetaka dan upaya mendapatkan barang gratis".
0 komentar:
Posting Komentar