Dilansir dari laman Daily Mail pada Senin 15 Agustus 2011, Sekutu berencana mencampurkan hormon estrogen dosis tinggi dalam makanan Hitler. Hormon ini dipilih karena tidak berasa dan efeknya muncul secara perlahan, sehingga bisa dipastikan lolos tes perasa makanan. "Ini supaya ia menjadi lebih lembut seperti perempuan," kata Profesor Ford, seorang ilmuwan dari Cardiff University, seperti dilansir dari laman Telegraph.
"Akan ada agen rahasia dari Inggris yang memasukkan hormon tersebut dalam makanan Hitler, karena agen Inggris lebih memiliki akses untuk berada di dekatnya," lanjutnya. Hitler memiliki anak buah yang bertugas mencicipi makanan sebelum dihidangkan padanya, namun hal itu tak menjadi masalah karena efeknya tak akan muncul dengan segera.
Paula adalah satu-satunya saudari kandung Hitler yang bertahan hidup hingga dewasa. Ia bekerja sebagai sekretaris di Wina pada 1920, dan menerima dukungan finansial dari Hitler sampai saudaranya itu bunuh diri pada 1945.
Setelah perang, Paula sempat diinterogasi agen Amerika Serikat tetapi dibebaskan. Ia hidup terkucil hingga ajal menjemputnya pada 1960.
Rencana pencampuran hormon estrogen dalam makanan Hitler ternyata bukan satu-satunya rencana aneh Sekutu untuk menggulingkan pemimpin Nazi ini. Mereka juga sempat berencana mengelem tentara Nazi ke tanah, menyamarkan bom dalam bentuk buah kalengan ke Jerman, bahkan menjatuhkan kotak berisi ular berbisa pada tentara Jerman.
Sejauh ini,rencana yang disebut paling aneh adalah mengikatkan roda berisi bahan peledak pada roket yang nantinya akan ditembakkan pada tentara Jerman. Rencana-rencana ini baru dipublikasikan sekarang, mengingat Inggris sebagai penyimpan data rahasia tersebut sangat sensitif.
Namun demikian, agen Inggris yang dipilih menjalankan rencana-rencana aneh ini rupanya tidak sendirian. Tentara Nazi sendiri berencana meracuni sosis, cokelat, dan Nescafe jika mereka kalah perang, supaya jasad mereka bisa ditemukan tentara Sekutu dan akan merepotkan mereka.
0 komentar:
Posting Komentar