Aktivitas berpuasa ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Karena selain membuat tubuh menjadi sehat dan bugar, puasa juga akan memperbaiki metabolisme serta sistem pencernaan.
Berdasarkan hasil penelitian Department of Biochemistry, Khyber Medical College, Peshawar di Pakistan, berpuasa mampu mengurangi kadar kolesterol dan juga gula darah secara signifikan. Hal tersebut juga telah dipercaya oleh para ahli pengobatan Yunani.
Jadwal makan yang lebih terbatas saat berpuasa semestinya tidak dijadikan alasan untuk mengurangi rutinitas harian yang padat. Kita bisa terus beraktivitas seperti biasa, asalkan paham cara menyiasati pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi.
Kuncinya adalah, maksimalkan asupan nutrisi dan penuhi kebutuhan cairan agar sistem metabolisme tubuh tetap normal. Selain itu, puasa untuk menjaga pikiran senantiasa tajam dan badan tetap bugar. Minimal kita tidak lemas sehingga tidak menghambat aktivitas bekerja.
Selain dikenal sebagai rutinitas ibadah tahunan umat Muslim, puasa juga diyakini sebagai salah satu metode penyembuhan. Para ahli pengobatan dari Yunani meyakini, puasa dapat memperpanjang usia seseorang. Manfaat ini turut didukung oleh penelitian modern yang dilakukan sekelompok ahli dari Department of Biochemistry, Khyber Medical College, Peshawar di Pakistan.
Mereka pernah mengamati 24 Muslim yang berpuasa selama bulan Ramadhan. Hasilnya, kadar kolesterol dan gula darah mereka turun secara signifikan. Namun, manfaat sehat dari berpuasa tak akan terasa jika menerapkan strategi yang salah dalam melakoni ibadah ini. Misalnya, kalap saat berbuka puasa atau melewatkan sahur karena malas bangun atau merasa perut masih kenyang.
Contoh lain, kita mengalami konstipasi yang disebabkan daerah usus tidak berkontraksi akibat berbagai organ dalam saluran pencernaan tidak bekerja selama kita puasa. Artinya, jangan sampai kesalahan saat menerapkan puasa ini malah menghentikan tujuan dan makna dari puasa yang begitu indah.
0 komentar:
Posting Komentar