Kuliah Makin Mahal, Bayarnya Boleh Pakai Ginjal
Dundee, Skotlandia, Ada-ada saja cara mengatasi kelangkaan donor ginjal yang tiap tahunnya menewaskan 3 pasien gagal ginjal. Seorang akademisi mengusulkan, mahasiswa boleh membayar biaya kuliah yang semakin mahal dengan mendonorkan salah satu ginjalnya.
Gagasan tersebut disampaikan oleh Dr Sue Rabbitt-Roff, seorang pakar sosiologi medis dari University of Dundee di Skotlandia. Agar dapat menutup seluruh biaya kuliah sampai lulus sarjana, satu ginjal akan dihargai 28.000 poundsterling atau sekitar Rp 386,5 juta.
Menurut Dr Rabbitt-Roff, langkah ini bisa menyelamatkan jutaan pasien yang butuh transplantasi atau cangkok ginjal di seluruh Inggris dan Skotlandia. Di kedua wilayah tersebut, sedikitnya 3 pasien gagal ginjal tewas tiap tahunnya karena terlalu lama menunggu donor.
"Ini adalah saat yang tepat untuk memulai adanya penghargaan bagi donor hidup. Kita harus memperluas cara berpikir kita, agar ginjal yang sehat semakin mudah didapat," ungkap Dr Robbitt-Roff seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (3/8/2011).
Meski manusia bisa hidup normal hanya dengan 1 ginjal, dari 10 donor ginjal yang ada saat ini memang hanya ada 1 donor hidup. Selebihnya harus menunggu ada orang meninggal yang mewasiatkan agar ginjalnya didonorkan, sehingga pasien sering harus menunggu bertahun-tahun untuk mengapatkan ginjal.
Berbagai langkah sudah diupayakan untuk mengatasi kelangkaan donor, salah satunya dilakukan oleh Driver and Vehicle Licensing Agency (DVLA). Dalam formulir pembuatan SIM di Inggris, DVLA menanyakan apakah pemohon bersedia mendonorkan organnya jika terjadi kecelakaan yang menewaskan dirinya.
Langkah tersebut mendapat dukungan dari pemerintah, namun untuk membayar biaya kuliah dengan ginjal sepertinya tidak banyak pendukungnya. Bahkan beberapa yayasan ginjal menentang gagasan tersebut, dengan mengatakan bayaran untuk donor ginjal adalah tidak etis.
"Keputusan untuk mendonorkan organ harus sangat personal, tidak boleh didorong-dorong apalagi diming-imingi uang. Jika motivasi orang mendonorkan organ adalah uang, suatu saat ia akan menyesal," ungkap Prof Neil Turner, pimpinan dari Kidney Research di Inggris.
Related Posts : NEWS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar