Aksi pembakaran di Tottenham, London, Inggris, memasuki hari ke dua. Seperti hari sebelumnya, massa terkumpul berkat ajakan dan provokasi dari akun jejaring sosial Twitter.
Menurut Kepolisian metropolitan London, seperti dilansir dari laman BBC pada 8 Agustus 2011, banyak petugas yang diserang dan mobil-mobil polisi yang dirusak. Titik-titik perusakan antara lain berada di Brixton, Watham Forest, Einfield, Walthamstow, dan daerah lain di London.
Beberapa orang telah ditangkap, namun polisi menyatakan situasi kini sudah lebih tenang serta dapat dikendalikan. Terakhir, polisi menerima laporan bahwa sebanyak 200 anak muda menjarah toko dan menjerat polisi di Brixton, London bagian selatan.
Paraic O'Brien, seorang wartawan, mengatakan bahwa ia menyaksikan sendiri bagaimana penjarahan kini merajalela di Brixton. Banyak toko yang dibakar dan dijarah, serta banyak pula mobil-mobil yang dijadikan sasaran perusakan.
Menurut seorang saksi mata, Tottenham masih mencekam pada hari Minggu. Bangunan-bangunan yang terbakar, ditambah dengan suara deru helikopter polisi di atas, membuat suasana semakin mencekam. Laman Aljazeera menggambarkan situasi persis seperti zona perang.
Semakin melebarnya intensitas kerusuhan turut dipengaruhi oleh pemberitaan yang menyebar di situs jejaring sosial. Para anggota keluarga dan rekan-rekan Mark Duggan, yang tewas di tangan polisi pekan lalu, mengirimkan ajakan di akun Twitter mereka.
Tidak mau kalah, polisi juga menuliskan informasi terkait upaya mereka meredam kerusuhan melalui Twitter. "Kepolisian merespon dengan tegas peningkatan tindak kriminal di London dan mengerahkan lebih banyak petugas untuk mengatasinya," tulis akun Kepolisian Metropolitan London.
0 komentar:
Posting Komentar