Umumnya, wanita memiliki satu rahim dalam tubuh mereka. Berbeda dengan wanita lainnya, Rinku Devi, memiliki dua rahim dalam perutnya. Ia bahkan melahirkan anak dari masing-masing rahimnya.
Dokter yang menangani Rinku, sangat takjub karena melahirkan bayi sehat dalam ovarium yang berbeda sangat jarang terjadi. Rata-rata, hanya satu kasus dilaporkan setiap tahun di seluruh dunia.
Selama hamil, istri perwira intelijen 28 tahun asal India ini menyadari bahwa dirinya hamil kembar. Namun, dirinya tidak pernah tahu kondisi medisnya, yang dikenal dengan sebutan uterus didelphys atau rahim ganda.
Uterus didelphys dua rahim yang dihubungkan dengan dua saluran rahim (serviks) terpisah. Dalam beberapa kasus, mereka juga memiliki vagina ganda. Setiap rahim ini terkait dengan tuba falopi yang langsung menghubungkan pada ovarium. Pasien dengan rahim ganda memerlukan perhatian khusus selama kehamilan untuk mencegah kelahiran prematur.
"Saya baru tahu bahwa saya memiliki dua rahim ketika saya akan melahirkan. Saya tidak tahu bagaimana saya harus bereaksi. Saya tidak pernah mendengar hal ini sebelumnya," ujar Rinku, dikutip Daily Mail.
Rinku pantas heran, sebab saat melahirkan anak pertamanya empat tahun silam, Rinku tak mengalami kesulitan apapun.
Selama proses melahirkan, dokter menemukan bahwa usia kehamilan Rinku berselang satu bulan. Dan, Rinku baru mengetahui perihal kelangkaan dan tingkat keparahan kondisinya setelah melahirkan.
Meski demikin, Rinku mengaku sangat bahagia dan bangga dapat bertahan. "Ketika saya diberitahu saya hamil kembar, saya pikir akan mendapatkn dua orang bayi dengan wajah yang sama, namun ternyata tidak. Saya sangat bahagia dan bersyukur, Tuhan memberikan saya hidup yang baru," ia menambahkan.
Dua bayi Rinku dilahirkan secara caesar di Rumah Bersalin Mati Sadan Parijat, Muzaffarpur, dengan berat masing-masing adalah 1,93 kg dan 1,5 kg.
"Saya hanya tahu kondisi Rinku setelah ia hendak melahirkan karena sebelumnya kondisi tersebut tidak terdiagnosa," ujar Ginekologi Dr Dipti Singh yang menangani Rinku.
Dr. Dipti mengakui bahwa dirinya terkejut setelah mengetahui kondisi Rinku yang sebenarnya karena ia belum pernah menangani kasus serupa sebelumnya.
"Kehamilan seperti ini sangat fatal bagi ibu dan anak, membawa risiko keguguran yang tinggi, persalinan prematur, dan bayi dengan berat badan di bawah rata-rata," ia menambahkan.
Namun untungnya, anak dapat lahir dengan selamat dan Rinku pun dalam keadaan sehat. "Pada proses persalinan, Rinku dalam keadaan yang sangat sehat, dan pertumbuhan bayi di dalam kedua rahimnya pun sangat
baik," ujar Dr. Dipti.
0 komentar:
Posting Komentar