El Loco Ingin Jadi Imam
Delapan tahun menjadi mualaf membuat Cristian Gerard Alfaro Gonzales semakin mantap memilih jalan menjadi seorang muslim. Ia yakin di balik semua kesuksesannya saat ini ada suatu kekuatan yang selalu menyemangatinya yaitu Allah SWT serta doa istrinya.
Setiap memasuki Ramadan, ia berharap bisa jadi imam yang baik bagi keluarganya. Ia sekaligus ingin menepis anggapan kalau keputusannya menjadi mualaf karena istrinya yang seorang muslim.
Ramadan tahun ini terasa istimewa bagi pemain yang di juluki El Loco (Si Gila) ini. Selain telah berhasil membawa Indonesia lolos ke babak III Pra Piala Dunia 2014 Zona Asia, ia juga mendapatkan banyak berkah seperti kesempatan untuk menjadi artis sinetron.
“Alhamdulilah, ini karena anugerah dari Allah dan doa istri saya,” ujarnya saat ditemui di sebuah acara jumpa fans, Selasa 2 Agustus 2011.
Ia merasa tahun ini pengetahuan tentang agama Islam juga semakin dalam. “Di tahun-tahun awal saya menjadi mualaf, puasa masih bolong-bolong. Tiga tahun ke belakang, puasa saya selalu penuh meski di tengah jadwal latihan yang padat. Saya juga jadi mengerti makna puasa itu tak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tapi juga hawa nafsu. Dan bagaimana setelah Ramadan berakhir kita bisa menjadi manusia yang lebih baik,” ungkap pria yang setiap kali berangkat tanding selalu membawa tasbih di dalam tasnya dan beberapa buku doa sebagai perbekalan ini.
Ini sekaligus caranya untuk menyakinkan dirinya dan orang lain kalau keputusannya untuk menjadi mualaf pada 9 Oktober 2003 semata-mata karena Allah.
“Memang benar, awal ketertarikan saya memeluk Islam karena saya terkesan dengan cara Eva (istrinya) berdoa dan kebiasaannya mengucapkan doa di saat memulai melakukan sesuatu. Tapi, saya menjadi mualaf karena saya menemukan kedamaian dan ketenangan yang selama ini tidak pernah saya dapatkan. Dan tak tahu mengapa, doa ini yang membuat saya semakin bersemangat dan optimis setiap kali bertanding,” ucap pemain kelahiran Montevideo, Uruguay, 30 Agustus 1976 ini.
Kepopuleran dan harta yang dimiliki juga tidak begitu mempengaruhi dan membuat Gonzales berubah. Ia bukanlah tipe orang yang suka menghambur-hamburkan uang.
Bahkan, ia akan sangat marah jika ada orang yang mengajaknya ke klub atau tempat hiburan malam. Tak segan-segan, Gonzales akan memutuskan hubungan dengan orang tersebut.
“Mungkin imej pemain sepakbola sukses memang sebagian besar seperti itu, saya tidak menyalahkan. Tapi, saya tidak. Lebih baik kalau ada uang berlebih saya berikan kepada anak yatim, fakir miskin dan ibu-ibu pengajian sebagai zakat dan shadaqoh. Daripada hal-hal yang tidak ada manfaatnya sama sekali seperti itu,” tegasnya, meskipun ia tak memungkiri sebagai manusia ia juga tidak sempurna.
Islam memiliki kesan tersendiri bagi Gonzales. “Karena di dalam Islam setiap sesuatu ada ucapan doanya. Seperti ketika masuk rumah mengucapkan Assalamualaikum, ketika mau melakukan sesuatu diawali dengan Basmalah, dan setiap melangkah dalam Islam selalu aja ada bacaan. Dan ini membuat hati saya merasa tenang,” tuturnya.
Harapannya ke depan, Gonzales yang sangat perhatian dengan keluarga ini menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang saleh dan sehat wal afiat. “Semoga Allah selalu melindungi, agar ketika masalah datang cepat hilang. Kalau ada rejeki saya juga ingin menunaikan ibadah haji dengan Eva.”
Gonzales sempat akan menunaikan ibadah haji pada 2008. Sayangnya, rencana itu batal karena uang sebanyak Rp50 juta yang didapatkan setelah menjadi top skor digunakan untuk membiayai operasi istrinya melahirkan anak keempat, Vanessa Siregar Gonzales.
Related Posts : NEWS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar