Facebook Sering 'Dipelesetkan' Pengguna Internet


Domain apa yang sering 'dipelesetkan' oleh pengguna internet? Ternyata ia adalah facebook.com. Bahkan kejadian typo squatting ini mengalahkan domain google.com.

Penemuan ini dirilis oleh Chris Finke yang memanfaatkan add on browsernya, URL Fixer. Mengacu pada lebih dari 7,5 juta URL data yang ia kumpulkan dan dianalisa, Finke menemukan fakta menarik bahwa facebook.com ialah entry yang paling sering diketikkan di bar URL dengan jajaran huruf yang salah (mistyped).

Pengguna sering salah ketik dengan mengetikkan faceboook.com, alias kelebihan huruf 'o'. Kejadian salah ketik ini jumlahnya hampir 3 kali lipat melampaui domain yang tak kalah populernya, yakni google.com. Meskipun situs ini masih menduduki situs yang paling sering dikunjungi menurut situs Alexa.

Facebook dalam hal itu mengungguli Google karena sepertinya orang-orang lebih sering masuk Google melalui bar pencarian (search bar) atau mengetikkan kata pencarian langsung ke address bar, daripada masuk ke Google.com.

Kesalahan yang sering dialami oleh Facebooker ini pun dimanfaatkan oleh para scammer untuk melancarkan aksinya seperti iming-iming hadiah karena telah memenangkan suatu kontes. Hati-hati jangan terjebak.

Penemuan lain yang tak kalah menariknya yang dibeberkan oleh Finke ialah domain .com yang ternyata menjadi juaranya salah ketik yang dilakukan user. User sering mengetikkan .com\, .ocm, .con, .cmo, alih-alih mengetikkan secara benar (.com).

Dilansir detikINET dari PCWorld, Rabu (27/7/2011), alamat domain lain yang juga sering 'dipelesetkan' secara tak sengaja oleh user selain facebook. com dan google.com ialah youtube.com, gmail,com, hotmail.com, serta reddit.com.

Catatan lain dari penemuan Finke ialah menurunnya penggunaan prefix 'www'. Finke menemukan bahwa sebagian besar entry URL populer yang ia analisa tidak memakai www dalam pengetikannya.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Download Gratis Sampai Kapanpun 2011-2012 | Design by Blogku | Support by Bagus International Corporation